MAKALAH
PENDIDIKAN
KARAKTER
“Mencegah
Kemungkaran”
DOSEN
PEMBIMBING :
INDRA
WIJAYA ,S.Pd,M.PdT
DISUSUN
OLEH :
DEBI
SANITA
16101156110015
\
JURUSAN
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami Ucapkan kehadirat ALLAH SWT , yang atas rahmat Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Mencegah Kemungkaran ”.
Penulisan
makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Pendidikan Karakter di perguruan tinggi .
Dalam
penulisan makalah ini kami mengucapakan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, terutama kepada :
1. Bapak
Indra Wijaya, S.Pd, M.Pd.T selaku dosen pembimbing
2. Teman-teman
yang membantu penyelesaian makalah ini
Kami
harap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal pada beliau yang telah
memberikan bantuan , dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah ,
Amin Yaa Robbal „Alamin.
Dalam
penulisan makalah ini mungkin masih ada yang kekurangan , baik pada teknis
penulisan maupun materi yang disampaikan , mengingat akan kemampuan yang kami
miliki.
Untuk
itu kritik dan saran yang bersifat membangun.
Padang
,12 Oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3 A. Mencegah Kemungkaran........3 B. Macam-macan Mencegah Kemungkaran................................................ 3 C. Cara Mencegah Kemungkaran............................................................... 5 D. Dalil atau hadist yang Berkaitan dengan Mencegah Kemungkaran...... 6 E. Kisah Nyata Mencegah Kemungkaran................................................... 7 BAB III PENUTUP 10
A. Kesimpulan............................................................................................ 10
B. Saran........................................................................................................ 10 DAFTAR PUSTAKA 11
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3 A. Mencegah Kemungkaran........3 B. Macam-macan Mencegah Kemungkaran................................................ 3 C. Cara Mencegah Kemungkaran............................................................... 5 D. Dalil atau hadist yang Berkaitan dengan Mencegah Kemungkaran...... 6 E. Kisah Nyata Mencegah Kemungkaran................................................... 7 BAB III PENUTUP 10
A. Kesimpulan............................................................................................ 10
B. Saran........................................................................................................ 10 DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Sebagai
Negara yang besar dan dengan sumber daya alamnya yang melimpah pada dasarnya
Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu Bangsa yang
maju, bermartabat dan lebih baik dari saat ini, dan itu semua dapat terwujud
tentunya dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, kreatif dan
memiliki visi yang jelas dan terarah untuk kemajuan Bangsa. Untuk memenuhi
tujuan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas tentunya pendidikan
adalah faktor terpenting yang tidak dapat dipisahkan.
Hal
ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada
pasal 3 (tiga) yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan
dari pendidikan nasional tidak saja hanya mencetak sumber daya manusia yang
cerdas akan tetapi juga mampu mencetak kepribadian yang berkarakter, berakhlak,
kreatif, memiliki misi visi dan bertanggung jawab serta sebagai warga negara
yang baik. Kesuksesan seseorang tidak pernah lepas dari potensi yang dimiliki
oleh orang tersebut, potensi dalam arti tidak saja berbicara tentang skil akan
tetapi meliputi kemampuan seseorang mengimplementasikan potensi yang dimiliki
untuk orang banyak, kemampuan mengelola diri dan orang lain.
Salah
satu yang membentuk karakter seseorang yaitu mencegah kemungkaran yang ada
dimuka bumi.Tidak hanya dilingkungan masyarakat saja namun juga dilingkungan
sekolah maupun kampus. Dengan mencegah kemungkaran akan membentuk karakter
seseorang yang lebih baik dan bisa mencegah orang – orang yang membuat
kemungkaran didunia ini.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah yang berkaitan dengan makalah ini :
1. Pengertian
mencegah kemungkaran?
2. Mengetahui
beberapa macam mencegah kemungkaran?
3. Mengetahui
cara dari mencegah kemungkaran?
4. Mengetahui
dalil dan hadist mengenai tentang mencegah kemungkaran?
5. Kisah
nyata yang berkaitan dengan mencegah kemungkaran?
C.
Tujuan Masalah
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk
mengetahui pengertian mencegah kemungkaran
2. Untuk
mengetahui beberapa macam mencegah kemungkaran
3. Untuk
mengetahui cara dari mencegah kemungkaran
4. Untuk
mengetahui hadist dan dalil yang mewajibkan untuk mencegah kemungkaran
5. Untuk
memberikan gambaran kisah nyata mengenai mencegah kemungkaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Mencegah Kemungkaran
Mencegah berarti menahan agar sesuatu tidak
terjadi dan mengikhtiarkan supaya jangan terjadi. Mungkar
dalam Bahasa artinya durhaka (melanggar
perintah Tuhan): semua perbuatan yg harus dijauhi. Adapun secara istilah, mungkar adalah „semua perkara yang
diingkari, dilarang, dicela, dan dicela pelakunya oleh syari‟at, maka masuk di
dalamnya semua bentuk maksiat dan bid‟ah, dan yang paling jeleknya adalah
kesyirikan kepada Allah SWT. mengikari keesaan-Nya dalam peribadahan atau
ketuhanan-Nya atau pada nama-nama dan sifat-sifatNya‟. Dalam Bahasa arab
mencegah kemungkaran artinya adalah nahi mungkar. Sedangkan menurut istilah
nahi mungkar atau mencegah kemungkaran adalah sebuah
perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah
hal-hal yang buruk bagi masyarakat.
Kemungkaran adalah segala perbuatan kemaksiatan yang diharamkan
atau dilarang oleh Islam. Untuk tercapainya tujuan-tujuan nahyi munkar itu,
Islam mengiringi perintah tersebut dengan beberapa aturan. Karena, mencegah
kemungkaran ditujukan untuk menyelamatkan dan mewujudkan yang maslahat atau
yang lebih maslahat.
B.
Macam-macam Kemungkaran
1.
Kemungkaran di masjid :
ukir-ukiran dan hiasan, banyak menara, pemasangan papan yang bertuliskan di
depan orang shalat karena hal itu dapat mengganggu kekhusyu‟an shalatnya
terutama tulisan syair-syair yang mengandung makna meminta tolong kepada
selalin Allah, lewat di depan orang yang sedang shalat, melangkahi kepala dua
orang yang duduk dalam shalat, membaca wirid Al-Qur‟an dan berbicara dengan
suara keras sehingga mengganggu orang-orang yang sedang shalat. Rasululloh
Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
لا ي جهر ب ع
ض كم ع لى ب عض ف ي ال قرآن. رواه أحمد
“Janganlah
kamu saling mengeraskan suara dalam membaca Al-Qur‟an.” (riwayat Ahmad).
Termasuk
pula kemungkaran di masjid : meludah, batuk dengan suara keras, menyebutkan
beberapa hadits dhaif (lemah) dalam khutbah dan ceramah tanpa menyebutkan
derajat kebenaran hadits tersebut padahal masih banyak hadits-hadits shahih,
meminta pertolongan kepada selain Allah ketika memperdengarkan azan dan
menyanyikan lagu-lagu pada acara peringatan, bau rokok dari sebagian orang yang
shalat, shalat dengan pakaian kotor dan berbau tidak enak, bersuara keras,
menari dan bertepuk ketika zikir, mengumumkan barang yang hilang, tidak
merapatkan pundak dengan pundak dan kaki dengan kaki dalam shalat berjamaah.
2. Kemungkaran
di jalan : Para wnita keluar tanpa penutup kepala atau dengan pakaian tidak
menutup aurat, atau berbicara dengan tertawa keras, orang laki-laki bergadengan
tangan dengan orang perempuan dan ngobrol berdua tanpa malu, menjual kertas
undian, menjual khamer di warung-warung, gambar laki-laki atau perempuan porno
yang merusak akhlak, mambuang sampah di jalan, anak muda nongkrong untuk
mengganggu wanita, dan campur baurnya wanita dengan laki-laki di jalanan, pasar
dan mobil.
3. Kemungkaran
di pasar : bersumpah dengan selain Allah seperti kahormatan, tanggung jawab dan
sebagainya, penipuan, bohong dalam masalah keuntungan dan barang dagangan,
meletakkan sesuatu di jalanan, kekufuran dan cercaan, mengurangi takaran dan
timbangan, serta memanggil seseorang dengan suara keras.
4. Kemungkaran
umum : mendengar musik dan lagu-lagu porno, campur aduk antara laki-laki dan
perempuan yang bukan mahrom meskipun dari keluarga dekat seperti anak paman,
bibi, saudara suami atau isteri yang lain, menggantungkan gambar atau patung
makhluk hidup di atas tembok atau meletakkannnya di atas meja meskipun untuk
dirinya atau bapaknya, berlebih-lebihan dalam makanan, minuman, pakaian dan
perabotan rumah tangga dan membuang sisanya atau yang tidak terpakai di tempat
sampah, padahal semestinya dibagikan kepada para fakir-miskin agar di manfaaatkan,
menghidangkan rokok, main dadu, menyakiti orang tua, membeli majalah-majalah
porno, menggantungkan jimat-jimat pada anak atau pintu rumah, atau di
mobol-moil dan keyakinan bahwa hal itu bisa menolak penyakit dan marabahaya,
menghina salah seorang sahabat, dan merupakan kekufuran, mengejek ketaatan
seseorang kepada Allah seperti shalat, hijab, jenggot dan lain-lainnya yang
diajarkan agama Islam.
C.
Cara
Mencegah Kemungkaran
Kemungkaran
adalah segala sesuatu yang dilarang oleh Allah subhanahu wata‟ala dan RasulNya
shalallahu „alaihi wasallam. Dan kemungkaran yang diperintahkan untuk
mengubahnya hanyalah kemungkaran yang memang jelas-jelas mungkar dan dianggap
mungkar oleh semua pihak, baik itu orang yang mencegahnya ataupun orang yang
melakukannya. Atau orang yang melakukan kemungkaran itu tidak menganggapnya
suatu kemungkaran akan tetapi ia berdalih dengan dalil yang lemah dan tidak ada
asalnya. Adapun jika kemungkaran itu termasuk pada kategori ijtihad (seperti
jumlah minimal jama’ah sholat jum’at yang para ulama-ulama berbeda pendapat
tentangnya), maka tidak boleh seseorang mencegah orang lain melakukannya.
a. Mencegah
Kemungkaran Dengan Tangan
Pencegah
dengan tangan yaitu apabila dirasa mampu untuk itu, dan ini hanya dimiliki oleh
orang yang mempunyai wewenang seperti pemerintah terhadap rakyatnya, kepala
keluarga terhadap anggota keluarganya. Contohnya,seseorang yang melihat
temannya membawa minuman keras kemudian seseorang itu mengambil minuman keras
itu dari temannya kemudian membuangnya. saudaranya yang membawa gitar kemudian
seseorang tersebut merebutnya dari tangan saudaranya dan merusaknya.
b. Mencegah
Kemungkaran Dengan Lisan
Pencegahan dengan lisan yaitu berupa
nasehat, dan ini dapat dilakukan oleh siapa saja dengan mempertimbangkan
akibatnya seperti Ulama terhadap umat. Jika seseorang tidak mampu mengubah
kemungkaran dengan tangannya maka hendaknya ia mengubahnya dengan lisannya,
yakni dengan melarang orang yang hendak berbuat kemungkaran tersebut atau
dengan mencela perbuatan mungkar tersebut dihadapan orang yang melakukannya,
atau dengan menasehatinya, baik secara langsung dengan ucapan ataupun dengan
tulisan-tulisan, seperti SMS, surat, dll.
c. Mencegah
Kemungkaran Dengan Hati
Pencegahan
dengan hati, dan ini wajib dilakukan oleh setiap Muslim sebab bila tidak
(seperti yang disebutkan dalam hadits yang lain), berarti menunjukkan bahwa
kadar iman telah hilang dari hati orang tersebut. Pencegahan dengan hati dapat
berupa doa atau perasaan berontak dan keinginan yang kuat untuk bertindak
tetapi tidak mampu, paling tidak membenci perbuatan mungkar tersebut.Jika seseorang tidak mampu mengubah kemungkaran dengan
tangan, dan tidak pula dengan lisannya, maka hendaknya ia mengubahnya dengan
hatinya, yakni dengan membenci kemungkaran tersebut dan berharap kemungkaran
tersebut tidak terjadi. Dan ini adalah selemah-lemahnya iman, yakni lemah iman
dalam perkara mengubah kemungkaran. Beberapa
cara untuk mencegah kemungkaran : 1. Melaksanakan ibadah shalat setiap waktu,
karena dengan shalat kita bisa terjaga dari perbuatan mungkar. 2. Membiasakan
diri untuk saling mengajak kearah kebaikan. 3. Membiasakan diri untuk saling
mengingatkan dan mecegah setiap perbuatan mungkar.
D.
Dalil atau Hadist yang Berkaitan dengan Mencegah Kemungkaran
1.
Sholat itu mencegah
perbuatan keji dan mungkar.
Hal ini didasarkan bagian dari QS
Al-Ankabut : 45, yaitu:
2.
Sabda yang berisikan tentang
bagaimana mencegah kemungkaran :
Dari Abi Sa‟id Al-Khudlari radhiyallahu
‘anhu dia berkata : Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “ Barangsiapa diantara kamu yang melihat
kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu
maka dengan lidahnya, jika tidak mampu maka dengan hatinya dan itulah (dengan
hati) selemah-lemah iman “ (HR.Muslim).
Sabda dari Rasulullah saw. :
“Barangsiapa di antara kalian melihat suatu perbuatan munkar lalu mengubah
dengan tangannya, maka ia sudah terbebas dari kesalahan. Dan barangsiapa yang
tiada sanggup untuk mengubah dengan tangannya, lalu mengubah dengan lisannya,
maka sungguh ia sudah terbebas dari kesalahan. Dan barangsiapa tiada sanggup
untuk mengubah dengan lisannya, lalu mengubah dengan hatinya (yakni
mengingkarinya), maka ia sudah terbebas dari kesalahan. Dan yang terakhir
adalah tingkatan iman yang terlemah.” (HR. An Nasai).
E.
Kisah Nyata dari mencegah kemungkaran
Kisah nyata dari Amerika (US) sekitar tahun 2006. Pengalaman
nyata seorang muslimah asal Asia yang mengenakan jilbab.
Suatu hari wanita ini berjalan pulang dari bekerja dan agak
kemalaman . Suasana jalan setapak sepi . Ia melewati jalan pintas.
Di ujung jalan pintas itu, dia melihat ada sosok pria Kaukasian.
Ia menyangka pria itu seorang warga Amerika . Tapi perasaan wanita ini agak
was-was karena sekilas raut pria itu agak mencurigakan seolah ingin
mengganggunya.
Dia berusaha tetap tenang dan membaca kalimah Allah. Kemudian
dia lanjutkan dengan terus membaca Ayat Kursi berulang-ulang seraya
sungguh-sungguh memohon perlindungan Allah swt. Meski tidak mempercepat
langkahnya, ketika ia melintas di depan pria berkulit putih itu, ia tetap
berdoa. Sekilas ia melirik ke arah pria itu. Orang itu asik dengan rokoknya,
dan seolah tidak mempedulikannya.
Keesokan harinya , wanita itu melihat berita kriminal, seorang
wanita melintas di jalan yang sama dengan jalan yang ia lintasi semalam. Dan
wanita itu melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya di lorong gelap itu.
Karena begitu ketakutan, ia tidak melihat jelas pelaku yang katanya sudah
berada di lorong itu ketika perempuan korban ini melintas jalan pintas
tersebut.
Hati muslimah ini pun tergerak karena wanita tadi melintas jalan
pintas itu hanya beberapa menit setelah ia melintas di sana. Dalam berita itu
dikabarkan wanita itu tidak bisa mengidentifikasi pelaku dari kotak kaca, dari
beberapa orang yang dicurigai polisi.
Muslimah ini pun memberanikan diri datang ke kantor polisi, dan
memberitahukan bahwa rasanya ia bisa mengenali sosok pelaku pelecehan kepada
wanita tersebut, karena ia menggunakan jalan yang sama sesaat sebelum wanita
tadi melintas.
Melalui kamera rahasia, akhirnya muslimah ini pun bisa menunjuk
salah seorang yang diduga sebagai pelaku. Iia yakin bahwa pelakunya adalah pria
yang ada di lorong itu dan mengacuhkannya sambil terus merokok .
Melalui interogasi polisi akhirnya orang yang diyakini oleh muslimah
tadi mengakui perbuatannyaa. Tergerak oleh rasa ingin tahu, muslimah ini
menemui pelaku tadi dan didampingi oleh polisi.
Muslimah : “Apa Anda melihat saya? Saya juga melewati jalan itu
beberapa menit sebelum wanita yang kauperkosa itu? Mengapa Anda hanya
menggangunya tapi tidak mengganggu saya? Mengapa Anda tidak berbuat apa-apa
padahal waktu itu saya sendirian?
Penjahat : “Tentu saja saya melihatmu malam tadi. Anda berada di
sana malam tadi beberapa menit sebelum wanita itu. Saya tidak berani mengganggu
Anda. Aku melihat ada dua orang besar di belakang Anda pada waktu itu. Satu di
sisi kiri dan satu di sisi kanan Anda.”
Muslimah itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Hatinya penuh
syukur dan terus mengucap syukur. Dengkulnya bergetar mendengar penjelasan
pelaku kejahatan itu, ia langsung menyudahi interview itu dan minta diantar
keluar dari ruang itu oleh polisi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Mungkar dalam Bahasa artinya durhaka
(melanggar perintah Tuhan): semua perbuatan yg harus dijauhi. Adapun secara istilah, mungkar adalah „semua perkara yang
diingkari, dilarang, dicela, dan dicela pelakunya oleh syari‟at, maka masuk di
dalamnya semua bentuk maksiat dan bid‟ah, dan yang paling jeleknya adalah
kesyirikan kepada Allah SWT.
Kemungkaran adalah segala perbuatan kemaksiatan yang diharamkan
atau dilarang oleh Islam. Untuk tercapainya tujuan-tujuan mencegah kemungkaran
itu, Islam mengiringi perintah tersebut dengan beberapa aturan. Karena,
mencegah kemungkaran ditujukan untuk menyelamatkan dan mewujudkan yang lebih
baik.
B.
Saran
Demikianlah
pembahasan dari kelompok 5 pada mata kuliah Pendidikan Karakter yang membahas
mengenai Mencegah Kemungkaran. Jika ada kesalahan dan kekurangan dalam
pembahasan makalah kami mohon kritikan dan saran dari rekan-rekan sekalian agar
tercapainya pembahasan yang kita inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dakwatuna.com/2007/04/27/164/memerangi
kemungkaran.html
http://elmufied.wordpress.com/2011/05/27/mencegah-kemungkaran/
http://id.wikipedia.org/wiki/Amar_ma'ruf_nahi_
http://ar.islamway.net/fatwa/5859
http://www.atjehcyber.net/2012/07/kisah-nyata-di-amerika-bukti-keutamaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar